Tanda Diabetes pada Anak yang Sering Diabaikan Orang Tua

Diabetes bukan hanya dialami sicbo online orang dewasa. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus diabetes pada anak terus meningkat dan menjadi perhatian serius di dunia kesehatan. Menurut para dokter spesialis endokrin anak, banyak gejala awal diabetes justru kerap diabaikan karena dianggap sebagai kondisi biasa. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.

Artikel ini akan membahas berbagai tanda diabetes pada anak yang sering tidak disadari orang tua, penyebabnya, hingga langkah pencegahannya.

Apa Itu Diabetes pada Anak?

Diabetes pada anak umumnya terdiri dari dua jenis agen baccarat, yaitu Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2.

Diabetes Tipe Satu terjadi karena kerusakan sel pankreas yang membuat produksi insulin sangat sedikit atau bahkan tidak ada.

Penyebab utama diabetes tipe 2 sering berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari, seperti obesitas, minim olahraga, dan pola makan manis berlebihan

Meskipun Tipe 1 lebih umum pada anak, kasus Tipe 2 kini juga semakin meningkat seiring perubahan pola hidup.

Tanda-Tanda Diabetes pada Anak yang Sering Diabaikan

Para dokter menegaskan bahwa beberapa gejala diabetes pada anak tampak sangat umum sehingga mudah terlewat. Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai:

1. Sering Haus dan Minum Berlebihan

Anak yang tiba-tiba sering merasa haus meskipun tidak banyak beraktivitas dapat menjadi indikasi adanya peningkatan kadar gula dalam darah.

2. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Anak mungkin sering bolak-balik ke kamar mandi, termasuk saat malam hari. Jika terlihat tidak biasa, ini bisa menjadi gejala penting yang tidak boleh diabaikan.

3. Berat Badan Turun Tanpa Sebab

Meski anak banyak makan, berat badannya justru menurun. Dokter menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi karena tubuh tidak bisa memanfaatkan glukosa sebagai energi.

4. Anak Tampak Lemas dan Mudah Lelah

Kelelahan ekstrem yang tidak sesuai dengan tingkat aktivitas dapat merupakan tanda bahwa tubuh anak kekurangan energi akibat insulin tidak bekerja optimal.

5. Nafsu Makan Meningkat

Anak mungkin terlihat sangat lapar terus-menerus karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa.

6. Luka Sulit Sembuh

Meskipun jarang diperhatikan, luka yang sulit sembuh juga bisa menjadi indikasi adanya gangguan metabolisme gula pada anak.

7. Infeksi Jamur Berulang

Infeksi jamur di mulut (thrush) atau area sensitif juga perlu diwaspadai, terutama jika sering kambuh.

Apa Penyebabnya?

Dokter anak menyebutkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak:

  • Faktor genetik atau riwayat diabetes dalam keluarga
  • Berat badan berlebih
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana
  • Masalah autoimun, khusus untuk diabetes tipe 1

Anak yang memiliki lebih dari satu faktor risiko harus dipantau dengan lebih ketat.

Pentingnya Deteksi Dini

Deteksi dini membantu mencegah komplikasi seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, hingga masalah pada ginjal. Pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama pada anak dengan risiko tinggi, sangat direkomendasikan.

Dokter juga menekankan bahwa keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti ketoasidosis diabetik, yaitu keadaan ketika kadar gula darah sangat tinggi dan dapat mengancam nyawa.

Cara Mencegah Diabetes pada Anak

Meskipun tidak semua jenis diabetes dapat di cegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya:

  1. Biasakan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  2. Kurangi konsumsi makanan tinggi gula dan minuman manis
  3. Ajak anak rutin beraktivitas fisik minimal 60 menit per hari
  4. Jaga berat badan ideal
  5. Batasi penggunaan gawai dan dorong anak banyak bergerak

Kesimpulan

Diabetes pada anak adalah kondisi serius yang tidak boleh di anggap sepele. Mengabaikan gejalanya dapat berakibat fatal. Orang tua perlu lebih jeli memperhatikan tanda-tanda kecil seperti sering haus, sering buang air kecil, berat badan turun, mudah lelah, atau nafsu makan meningkat. Dengan deteksi dini dan pola hidup sehat, risiko komplikasi dapat diminimalkan dan anak bisa tumbuh dengan sehat.

Jika Anda melihat gejala mencurigakan pada anak, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.